Pengertian Opzichter
Opzichter adalah istilah dalam bahasa Belanda yang berarti pengawas atau mandor yang bertanggung jawab atas pengawasan langsung terhadap suatu pekerjaan, proyek, atau aktivitas operasional tertentu. Dalam konteks hukum dan ketenagakerjaan, opzichter adalah pihak yang diberi wewenang untuk memastikan pekerjaan dilaksanakan sesuai standar teknis, peraturan, dan ketentuan keselamatan yang berlaku.
Posisi opzichter sangat umum ditemukan dalam proyek konstruksi, industri manufaktur, perkebunan, hingga lingkungan kerja pertambangan. Dalam hukum ketenagakerjaan maupun hukum keselamatan kerja, peran opzichter sangat penting karena berkaitan langsung dengan kualitas kerja, kedisiplinan tenaga kerja, serta pemenuhan standar keselamatan kerja (K3).
Peran dan Tanggung Jawab Opzichter
Seorang opzichter memegang tanggung jawab utama dalam hal:
1. Mengawasi proses pelaksanaan kerja agar sesuai dengan gambar teknis, jadwal kerja, dan spesifikasi yang disepakati.
2. Menegakkan kedisiplinan di lokasi kerja dan memastikan setiap tenaga kerja menjalankan tugas sesuai SOP (Standard Operating Procedure).
3. Melakukan inspeksi keselamatan kerja, termasuk memastikan semua pekerja mengenakan alat pelindung diri (APD) dan mengikuti prosedur keselamatan.
4. Membuat laporan harian/mingguan terkait progres pekerjaan, kendala di lapangan, serta potensi risiko yang muncul.
5. Memberikan teguran atau sanksi kepada pekerja yang melanggar aturan kerja atau membahayakan keselamatan bersama.
Opzichter dalam Perspektif Hukum
Secara hukum, posisi opzichter memiliki tanggung jawab perdata dan pidana dalam lingkup pekerjaan yang diawasi. Jika terjadi kecelakaan kerja akibat kelalaian pengawasan atau pelanggaran prosedur keselamatan yang dibiarkan oleh opzichter, maka ia bisa dimintai pertanggungjawaban hukum, baik secara perdata (tuntutan ganti rugi) maupun pidana (karena kelalaian yang menyebabkan kecelakaan atau kematian).
Selain itu, dalam kasus sengketa tenaga kerja, keterangan dan catatan pengawasan dari opzichter sering dijadikan alat bukti di persidangan, terutama jika menyangkut kasus pemutusan hubungan kerja (PHK), pelanggaran kontrak kerja, atau konflik soal pembayaran upah dan lembur.
Wewenang Hukum Seorang Opzichter
Meskipun tidak setinggi manajer proyek, seorang opzichter memiliki wewenang penting, antara lain:
1. Memberikan perintah teknis langsung kepada pekerja.
2. Menghentikan sementara pekerjaan yang dianggap berbahaya atau berpotensi melanggar hukum.
3. Melaporkan langsung kepada atasan atau manajemen jika ada pelanggaran serius yang ditemukan.
4. Mengusulkan sanksi atau pemecatan terhadap pekerja yang tidak patuh atau melakukan pelanggaran berat.
Kesimpulan
Opzichter adalah posisi strategis dalam dunia kerja, khususnya di sektor yang melibatkan proyek fisik, produksi, atau pekerjaan teknis lapangan. Dengan tanggung jawab pengawasan langsung, seorang opzichter bukan sekadar memastikan target kerja tercapai, tetapi juga menjaga keselamatan kerja dan mencegah potensi pelanggaran hukum. Pemahaman tentang posisi hukum opzichter sangat penting, baik bagi perusahaan, pekerja, maupun opzichter itu sendiri, agar semua pihak memahami hak dan kewajibannya sesuai ketentuan hukum yang berlaku.